Jumat, 29 Mei 2009
"Cinta adalah untuk surga dan surga adalah untuk kita." *
"Cinta wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki, tetapi cinta yang palsu memberi belenggu." * "Cinta adalah sebagai kemudi dalam bahtera kehidupan." * "Cinta itu bermacam-macam, tetapi yang paling aman dan kekal adalah cinta yang melampaui pintu kekasih." * "Cinta adalah kunci dari tiap-tiap keadaan yang baik dalam kehidupan manusia." * "Cinta datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas." * "Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya." * "Cinta pertama adalah lebih indah, lebih mesra dan kemungkinan memberi kebahagiaan dari pada cinta berikutnya, maka itu periharalah cinta pertama agar tumbuh subur sehingga anda dapat mengecap buahnya." * "Cinta yang pertama adalah cinta yang murni dan hanya sekali saja timbul dari hati manusia." * "Cinta itu bukan benda, tetapi semacam cita-cita hidup, sebab hidup tanpa cita-cita tak mempunyai arti, sedangkan cita-cita tanpa diiringi cinta akan mati." * "Kita semua dilahirkan untuk cinta, itulah permulaan dan akhir kehidupan." * "Cinta adalah jalan terpendek dari hati ke hati." * "Cinta akan lebih indah bila dihiasi dengan air mata." * "Cinta meliputi sepenuhnya kehidupan wanita, ia adalah penjara dan sorganya." * "Cinta yang sejati tiba-tiba putus, tak ubahnya seperti orang tua yang kehilangan tongkatnya." * "Cinta tak dapat diuji dengan ciuman, tapi perasaan halus adalah pengujinya."
Label: cinta
Main game dalam batas wajar tentu bisa menjadi hiburan bagi kita. namun, taukah kamu bahwa main game juga memiliki berbagai resiko, baik itu menyita waktu belajar atau juga yang paling parah adalah penyakit yang timbul akibat bermain game.
Seperti halnya yang dialami Wang Liang, pelajar usia 16 tahun yang berasal dari Shenyang, Cina. Dia sangat kesulitan menggerakkan lehernya setelah semalan suntuk bermain game di sebuah warnet. Ternyata di kedapatan menderita penyakit tulang Cervical Spondylosis yang umumnya penyakit ini menimpa orang berusia di atas 40 tahun.
“ketika pergi ke dokter, dia mengatakan bahwa aku tertimpa penyakit Cervical Spondylosis biasanya hanya diderita orang tua”. Menurut Dr. Guo yang memeriksa Wang, saat ini semakin banyak remaja yang terkena Cervical Spondylosis, dimana lebih dari 80 % diantaranya adalah para pecandu game computer. Hal ini disebabkan karena tulang leher mereka cedera karena duduk terus menerus sehingga posisi urat leher mereka berubah.
Label: game
Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" bekerjasama dengan Student Chapter AAPG ITB hari Sabtu, 2 September 2006 mengadakan sebuah seminar. Seminar dengan judul "Mengupas Tuntas Tragedi Lapindo Brantas" ini mengambil tempat di ruang multimedia GKU Timur pukul 09.00-12.00 WIB. Seminar ini hadir sebagai salah satu media diskusi bagi permasalahan semburan lumpur panas yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur sejak Mei lalu. Seminar yang mengundang masyarakat kampus ITB untuk membahas kajian geologis dan teknik dari bencana lumpur panas akibat pengeboran gas oleh Lapindo Brantas tersebut.
Seminar ini menghadirkan pembicara Bambang P.Istadi, selaku Exporation and New Venture Manager Lapindo Brantas dan Dr.Ir, Rudi Rubiandini R.S. Bahasan yang tergali dari Bambang P. Istadi ialah sebab-sebab terjadinya semburan lumpur panas, rekomendasi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Lapindo Brantas dalam penanggulangan lumpur panas tersebut. Pengeboran gas oleh Lapindo dilakukan di sumur Banjarpanji, Porong mulai Maret 2006 lalu, tapi terhenti akibat munculnya semburan lumpur panas tanggal 29 Mei 2006 pukul 05.00 WIB pada lokasi sekitar 150-200 m barat daya dari sumur. Semburan lumpur panas ini diduga berasal dari ‘mud volcano’ yang ada di luar sumur pengeboran. Lumpur panas yang keluar ini diduga merupakan lumpur yang berasal dari laut karena kandungan airnya yang asin sekitar 70% sedangkan lumpur 30%.
Upaya penanggulangan telah diusahakan dengan membuang lumpur ke laut via Kali Porong. Tapi upaya ini ditolak mentah-mentah oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendangkalan dan tidak memenuhi standar baku mutu.. “(Lumpur—red) dibuang ke laut untuk mengembalikan (lumpur—red) ke asalnya, kok tidak boleh, padahal dulu juga diendapkan di laut,” tutur Bambang. Menurut Bambang, beban lumpur ini harus segera dikurangi karena kekuatan dan kapasitas tanggul yang dibangun Lapindo terbatas. Jika lumpur tidak segera dibuang, pihak Lapindo khawatir penduduk sekitar sumur akan terendam lumpur yang pada bulan Desember diperkirakan telah mencapai 10 juta m3.
Sebagai seorang insinyur, Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S. memperlihatkan masalah semburan lumpur di Sidoarjo dari kacamata teknik perminyakan. Pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo Brantas tersebut dinilainya mengalami kesialan. Masalah-masalah teknis saat pengeboran gas terlambat ditanggulangi akibat gangguan non-teknis. “Pengeboran Sumur Banjarpanji menghadapi empat masalah teknis sekaligus, maka bencananya bisa sedahsyat itu,” ucap Rudi. Permasalahan teknis yang terjadi di sumur Banjarpanji dihadapi oleh pengeboran-pengeboran lain di dunia, tapi tidak secara bersamaan.
Skenario penanggulangan masalah tersebut telah dirancang, yaitu dengan mematikan sumur. Tiga skenario telah disiapkan oleh Lapindo Brantas, tapi skenario ketiga dianggap skenerio terbaik. Tiga skenario dijalankan secara paralel, tapi skenario 1 dan 2 telah gagal. Skenario 3 yang akan dilakukan ialah mengebor dari jarak yang aman kemudian dibelokkan ke titik terdalam yang telah dibor, lalu disirkulasi lumpur berat dan dipompa semen. Skenario 3 ini sudah mulai dijalankan tapi mengalami beberapa kendala non-teknis. Pertama, jangka waktu pelaksanaan skenario 3 diperkirakan selama 2 bulan yang ditakutkan sangat dekat dengan musim hujan. Kedua, pihak asuransi yang keberatan dengan pelaksanaan skenario 3. Masalah non-teknis juga dipicu dari kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat, terutama sekitar wilayah pengeboran, mengenai respon terhadap kondisi darurat pengeboran atau ‘emergency respond plan.’
Label: berita
Menekuni usaha kerajinan mutiara, Zaenal Abidin menjadi teladan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang saat pulang sukses memutar uang hasil kerjanya di luar negeri untuk usaha.
TKI sukses saat bekerja di luar negeri sudah banyak terdengar. Tapi, baru sedikit TKI purna (sebutan bagi TKI yang kembali ke Indonesia) yang sukses memanfaatkan uang serta pengalamannya untuk usaha di tanah air.
Di antara yang sedikit itu, Zaenal Abidin, mantan TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah salah seorang yang menonjol. Itu terlihat pada Ekspo TKI Purna yang diselenggarakan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Padang, Sumatera Barat, lalu.
Stan Zainal yang memamerkan aneka desain kreatif batu mutiara bercampur emas dan perak milik Zaenal Abidin menjadi ''bintang'' pada pameran itu.
Enal, sapaan akrab Zaenal Abidin, merupakan salah seorang di antara 40 TKI purna yang memamerkan produk unggulannya. Salah seorang peserta dari Lombok itu memang memiliki produk yang tergolong unik dan berkelas, yaitu perhiasan mutiara.
Menurut Enal, di antara barang-barang yang dibawa, produk yang paling mahal adalah cincin bermata 60 buah berlian seharga Rp 7,5 juta. Selain itu, ada cincin bertabur mutiara seharga Rp 3,7 juta serta aneka cincin, gelang, liontin, dan bros yang dijual di bawah Rp 100 ribu.
Kaum ibu dan wanita remaja paling banyak mengunjungi stan Enal dibanding stan lain. Hanya dalam sehari pelaksanaan ekspo, stan Enal mencatat omzet sekitar Rp 4 juta. Belum termasuk pesanan dari pelanggan lama di Kota Padang senilai Rp 10 jutaan.
''Kami meraih omzet penjualan Rp 150 juta ketika mengikuti pameran Ina Craft pada 2005 di Jakarta Convention Center,'' ujar Enal kepada Jawa Pos.
Dia mengaku, keinginan berbisnis mutiara tersebut timbul setelah melihat kakak iparnya sukses dalam bisnis itu. Namun, dia mengaku kesulitan modal yang cukup besar untuk memulai. Karena itu, ketika ada kesempatan untuk menjadi TKI di Jepang, peluang tersebut tak disia-siakan. ''Saya ingin mencari modal,'' katanya.
Saat bekerja di Negeri Matahari Terbit selama 2001-2004 itulah, Enal mampu mengumpulkan modal Rp 250 juta. Dengan modal tersebut, saat pulang, dia mantap memilih menekuni usaha aksesori perhiasan dari mutiara air tawar dan laut khas Lombok.
Enal mengungkapkan, skala usahanya kian bertambah ketika badan usaha milik negara, Jamsostek, membantu mengucurkan dana pinjaman berbunga lunak sebesar Rp 50 juta.
Kini, Enal yang memiliki tujuh karyawan itu mantap mengembangkan bisnis batu mutiara di tokonya, Sakura, Jalan KH Ahmad Dahlan, Mataram. Penamaan Toko Sakura yang baru dibeli Rp 175 juta tersebut punya makna sendiri. ''Itu untuk mengenang pengalaman saya bekerja di Jepang,'' jelasnya.
Pada bagian lain, Deputi Perlindungan BNP2TKI Mardjono mengemukakan, Ekspo TKI Purna diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi calon TKI, TKI purna, keluarga, dan masyarakat untuk membangun ekonomi yang lebih baik.
Menurut dia, hambatan umum TKI purna biasanya adalah kehabisan modal, baik karena kurangnya kemampuan mengelola keuangan maupun karena konsumtif. ''Melalui Ekspo TKI Purna ini, kami ingin menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pionir usaha ekonomi produktif,'' ujarnya
Label: TKI jg bs sukses
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir menyambut baik kesediaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali maju sebagai capres 2009 mendatang.
Saya mengucapkan selamat pada SBY yang sudah menyatakan diri jadi capres," ujar Soetrisno di Jakarta, Minggu (28/9/2008).
Menurut Soetrisno, kesediaan SBY maju dalam perhelatan akbar itu bukan merupakan hal yang aneh. Hal tersebut sangat wajar dilakukan SBY.
Terkait baru saat ini SBY menyatakan maju, Soetrisno sempat mengklaim langkah tersebut sebagai permintaan atau desakan partai. "Supaya perolehan suara partainya bisa tinggi, kalau dia maju," sambungnya.
Namun, Soetrisno mengingatkan sebaiknya SBY tetap berhati-hati dengan Undang-Undang Pilpres. Sebab jika nanti persyaratan dalam UU tersebut sangat tinggi, seperti perolehan 30 persen suara, dipastikan SBY kesulitan.
"Kalau 30 persen, dia pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya," sindir politisi yang akrab dipanggil SB ini.
Selain itu, Soetrisno berpesan agar SBY tidak membuat iklan atas nama partai seperti yang saat ini marak di beberapa media, baik cetak maupun elektronik. Menurutnya, SBY saat ini adalah Presiden Indonesia bukan presiden Partai Demokrat.
"Rakyat sudah tahu siapa mereka, jadi tidak perlu berkampanye karena sudah banyak yang tahu," tegasnya.
Mengenai rencana dirinya ikut dalam bursa Capres mendatang, Soetrisno mengaku belum menyatakan diri maju menjadi capres 2009. Dirinya, hingga kini masih menunggu Undang-Undang Pilpres dan perolehan partainya di Pemilu Legislatif
Label: pilprez
Selasa, 26 Mei 2009
Hartman (Richie Ren) dikenals ebagai salah satu penembak terbaik di kepolisian namun ia menyimpan rahasia masa lalunya – rekan timnya Lincoln (Huang Xiaoming) pernah dipenjara untuk sebuah kasus pembunuhan misterius atas sandera dan sekarang ia tela..
Hartman (Richie Ren) dikenals ebagai salah satu penembak terbaik di kepolisian namun ia menyimpan rahasia masa lalunya – rekan timnya Lincoln (Huang Xiaoming) pernah dipenjara untuk sebuah kasus pembunuhan misterius atas sandera dan sekarang ia telah dibebaskan. Lincoln yakin bahwa ia telah dikhianati oleh Hartman dan semua polisi. Saat pemindahan seorang tahanan yang dijaga ketat berhasil disabotase oleh seorang penembak tak dikenal, polisi yang baru bertugas, OJ (Edison Chen) berhasil mengecoh semua tembakan yang ditujukan kepadanya. Sebuah perang senjata yang menguji kemahiran Lincoln dan aturan main Hartman
Saat pemindahan seorang tahanan yang dijaga ketat berhasil disabotase oleh seorang penembak tak dikenal, polisi yang baru bertugas, OJ (Edison Chen) berhasil mengecoh semua tembakan yang ditujukan kepadanya. Sebuah perang senjata yang menguji kemahiran Lincoln dan aturan main Hartman
Label: movie
Di kala kamera media asik meliput aksi politisi memasang ‘ranjau’ dan ‘bom politik’ di sana-sini, kita mendapatkan jeda yang mengagetkan: dentuman keras sebuah pesawat di atas atap rumah warga Geplak Madiun pagi ini. Sebuah Pesawat Hercules C 130 jenis Long Body yang mengangkut 120 penumpang jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu 20 Mei 2009 sekitar pukul 06.25 Waktu Indonesia Barat.
Pesawat bernomor A-1325 ini terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan tujuan Makassar, satu jam sebelum jatuh. Di kawasan Jawa Timur, pesawat yang mampu mengangkut 120 penumpang ini hendak mendarat di Lanud Iswahyudi, Magetan.
Saksi mata melihat pesawat berusia 40 tahun itu terbang dalam kondisi oleng. “Dua pelampung penyelamatan juga sempat dikeluarkan,” kata beberapa saksi mata kepada wartawan ANTV, Mochammad Ridwan, yang berada di lokasi kecelakaan.
20 Mei 2009
Kronologi dan Video Pesawat Hercules Jatuh
Posted by wiwit r fatkhurrahman under Just News | Tag: Hercules, Hercules C 130, Jatuh, Madiun, Magetan, naas, Pesawat, TNI AU |
[23] Comments
Di kala kamera media asik meliput aksi politisi memasang ‘ranjau’ dan ‘bom politik’ di sana-sini, kita mendapatkan jeda yang mengagetkan: dentuman keras sebuah pesawat di atas atap rumah warga Geplak Madiun pagi ini. Sebuah Pesawat Hercules C 130 jenis Long Body yang mengangkut 120 penumpang jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu 20 Mei 2009 sekitar pukul 06.25 Waktu Indonesia Barat.
Pesawat bernomor A-1325 ini terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan tujuan Makassar, satu jam sebelum jatuh. Di kawasan Jawa Timur, pesawat yang mampu mengangkut 120 penumpang ini hendak mendarat di Lanud Iswahyudi, Magetan.
Saksi mata melihat pesawat berusia 40 tahun itu terbang dalam kondisi oleng. “Dua pelampung penyelamatan juga sempat dikeluarkan,” kata beberapa saksi mata kepada wartawan ANTV, Mochammad Ridwan, yang berada di lokasi kecelakaan.
Lalu pesawat jatuh menimpa dua rumah warga serta persawahan. Seorang warga sipil yang juga pemilik rumah dipastikan tewas di lokasi kejadian. Korban diketahui bernama Muslimah, pemilik salah satu rumah yang tertimpa pesawat Hercules.
Sebelumnya, petugas terlihat mengevakuasi sekitar sepuluh korban tewas dari reruntuhan pesawat. Para korban terlihat masih mengenakan seragam TNI Angkatan Udara. Tim pemadam kebakaran terlihat kesulitan memadamkan api yang terus berkobar.
Api terus menjalar di bagian depan hingga ke tengah badan pesawat. Sebagian korban dievakuasi ke Rumah Sakit Iswahyudi dan Soedono, Madiun. Hingga kini, belum ada kepastian data korban tewas.
Profil Pesawat Naas Hercules C 130
VIVAnews – Pesawat Hercules C 130 jenis Long Body yang mengangkut 120 penumpang jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu 20 Mei 2009 sekitar pukul 06.25 Waktu Indonesia Barat.
Menurut informasi, pesawat dengan nomor registrasi A1325 itu sempat meledak dua kali. Pesawat itu menimpa dua rumah warga sampai hancur sebelum terbakar dan menyusup di pepohonan bambu.
Pesawat C-130 merupakan pesawat terbang bermesin empat mesin turbo yang bertugas sebagai pengangkat udara taktikal utama untuk pasukan militer di banyak bagian dunia. Mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan.
Sebelumnya, pesawat tersebut adalah dipergunakan pengangkut tentara dan pesawat kargo yang sekarang ini juga digunakan untuk berbagai macam peran, termasuk infantri airborne, pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, dan ambulan udara.
Peristiwa naas di Magetan bukan kali pertamanya dialami pesawat yang usianya diperkirakan lebih dari 30 tahun ini.
Label: KeCeLaKaAn..
Senin, 18 Mei 2009
Anggota Komisi III dari F-PAN Azlaini Agus meminta kepada Kapolri membuat kebijakan terobosan untuk mengejar ketertinggalan jumlah Polwan dijajaran Kepolisian. Hal ini disampaikan pada saat RDPU dengan APIK, Forum Masyarakat Peduli Listrik dan PT Banda Kersa, Selasa (18/9) di gedung DPR.
Peningkatan jumlah Polwan ini sangat diperlukan mengingat perbandingan jumlah Polisi Wanita (Polwan) dan Polisi laki-laki (Polki) yang tidak sebanding, dimana jumlah Polwan ditiap-tiap daerah hanya mencapai tiga persen.
Peningkatan jumlah Polwan ini sangat diperlukan mengingat perbandingan jumlah Polisi Wanita (Polwan) dan Polisi laki-laki (Polki) yang tidak sebanding, dimana jumlah Polwan ditiap-tiap daerah hanya mencapai tiga persen.
Selain itu, banyaknya tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga maupun kasus-kasus kriminal lainnya yang melibatkan kaum perempuan semakin banyak membutuhkan keberadaan Polwan.
Selama ini, kata Azlaini, kita sangat bias terhadap perempuan dengan mengatakan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan, tapi riilnya tidak. Sangat sedikit jumlah Polwan yang menduduki jabatan-jabatan strategis dijajaran Kepolisian. “Kalau Polwan ini diberikan kesempatan, saya yakin mereka jauh lebih bertanggung jawab daripada laki-laki,” kata Azlaini dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Suripto.
Memang jika dilihat secara normatif tidak ada perbedaan itu, tapi dalam kenyataan di lapangan berbeda. Hal ini dapat dilihat salah satunya dalam pelaksanaan rekrutmen dan pelatihan untuk bintara saja sudah berbeda.
Seluruh Indonesia lembaga yang merekrut dan melatih Polwan hanya satu, sementara hampir semua Polda punya Sekolah Polisi Negara (SPN); dan SPN itu tidak menerima calon atau kandidat Polwan. Artinya, dari segi institusi saja sudah kurang lebih berbanding 1 : 30. “Disitulah letak diskriminasinya,” kata Azlaini.
Azlaini menambahkan, kenapa tidak semua SPN juga membuka rekrutmen dan pelatihan untuk Polwan, walaupun tidak harus semua SPN tapi dengan perbandingan 40 : 60 saja sudah cukup baik. Selama itu tidak dilakukan dan selama kebijakan itu tidak ada, maka ia yakin bias itu akan tetap terjadi, dan semakin hari bias itu semakin terasa.
Memang, kata Azlaini, ini bukan persoalan normatif semata, tapi persoalan kebijakan dan persoalan keberpihakan. “Kita mau kasih peluang tidak untuk perempuan, kalau mau memberi peluang buka semua kran untuk itu,” tambahnya.
Jadi, kata Azlaini, seperti dikatakan Pakar Hukum Satjipto Raharjo, jika citra polisi mau baik, maka kita harus mulai membuka kran itu dan harus memberikan peluang lebih banyak kepada perempuan.
Dari hasil penelitian yang disampaikan APIK terhadap pentingnya peningkatan jumlah dan peran Polisi Wanita dalam meningkatkan kinerja Polri dikatakan bahwa umumnya masyarakat lebih segan dan simpati kepada Polwan.
Mereka ini dianggap dapat menangani perkara khusus yang berkaitan dengan pelaku atau korban perempuan, dan secara keseluruhan Polwan dianggap dapat memperbaiki citra Polri yang negatif.
Perwakilan dari APIK Estu mengatakan, banyak warga masyarakat menginginkan lebih banyak kehadiran Polwan karena berbagai alasan. Diantaranya, semakin banyaknya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi potensi polwan dalam menjalankan tugas operasional kepolisian.
Jumlah polisi di tahun 2007 sebesar 360.381 orang, dengan prosentase polwan yang sangat kecil yaitu 11.706 orang atau 3,25 persen. Prosentase polwan dari tahun ke tahun hanya sekitar tiga persen dari seluruh jumlah polisi.
Angka tersebut menunjuk bahwa seorang polwan melayani 11.000 perempuan Indonesia yang jumlahnya sekitar 50 persen dari keseluruhan jumlah penduduk.
Untuk mewujudkan peningkatan jumlah kekuatan Polisi Wanita di Indonesia, menurut APIK perlu adanya komitmen bersama dengan diterbitkannya Surat Keputusan dari Pimpinan Polri.
Surat Keputusan itu antara lain berisi penerimaan pendidikan di SPN-SPN seluruh Indonesia termasuk Sepolwan, menerima pendidikan Polwan dengan sistem rayonisasi di SPN-SPN dan penambahan anggaran APBN khusus untuk peningkatan jumlah polwan dalam memenuhi harapan masyarakat sebagai pengguna jasa Polisi Wanita.
Label: KeKuRaNgAn
tidak bisa ditemui di kantornya.
Tapi, menurut seorang polisi yang tak mau disebut namanya, Komisaris Besar Wiliardi Wizar dianggap telah mencoreng korps kepolisian. “Dia diduga terlibat pembunuhan,” ujar polisi pada bagian reserse itu.
Tradisi di hampir semua markas polisi, foto-foto pimpinan selalu dipajang berjejer. Wiliardi menjadi Kepala Polres Metropolitan Tangerang sekitar 2002. Semula, fotonya berjejer dengan para mantan kepala polres. Ia yang pernah ikut membongkar pabrik ekstasi dengan terpidana mati Ang Kim Soe, sepertinya dianggap tidak pernah ada.
Sampai Selasa petang, dua rumah Wiliardi dijaga ketat polisi. Sebuah rumah di Taman Ubud Permai Nomor 23, Perumahan Lippo Karawaci, jarang ditinggali Wiliardi. Begitu pula dengan rumah mewah di kampung Binong RT 04 RW 01 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, tampak sepi.
Sejak heboh pembunuhan pada 14 Maret atas Nasrudin, yang menyebut Wiliardi Wizar terlibat, aparat Polsek Curug mendata setiap orang yang keluar masuk Wiliardi. “Pendataan dilakukan untuk mengontrol seluruh aktivitas dan penghuni di rumah mewah ini,” kata seorang polisi.
Polda Metro Jaya telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus pembunuhan ini, satu orang masih buron ke luar Pulau Jawa. Di antara tersangka ada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar dan pengusaha yang menerbitkan harian Merdeka Sigid Haryo Wibisono.
Label: WW
Minggu, 17 Mei 2009
Sejarah
Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita dinegara lain. Penaganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.
Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari kota Bukit Tinggi Sumatera Barat tak kala pemerintah Indonesia menghadapi Agresi II pengungsian besar-besaran antara lain dari semenanjung Malaya yang sebagian besar kaum wanita. Mereka tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik Polisi pria.
Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukit Tinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita , setelah melalui seleksi terpilih 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya dari ranah minang al; Mariana Saanin , Nelly Pauna , Rosmalina , Dahniar , Djasmainar dan Rosnalia. Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukit Tinggi , sejak itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Ke enam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).
Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas Polisi prianya. Bahkan di penghujung tahu 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.
Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan. Dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.
Label: POLISI
Kamis, 14 Mei 2009
Jakarta - Warga Ibu Kota, terutama pengguna jalan, pada Senin (21/4) akan mendapat pemandangan unik. Kegiatan mereka berlalu lintas maupun di bidang keamanan akan dilayani dengan senyum ramah dari petugas polwan. Yang menarik, mereka akan mengenakan pakaian adat saat bertugas. Wih!
Personel polwan akan disebar di berbagai tempat di Jakarta dengan jumlah sekitar 250 orang. Mereka akan ditempatkan di sejumlah jalan utama Jakarta, seperti Jl Sudirman, Thamrin, hingga Harmoni.
"Kita bukan untuk melakukan show of force, tapi ini sebagai ajang untuk menujukan bahwa Polwan memliki kemampuan yang sama polisi pria," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya AKBP Chrisnanda kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (21/4).
Menurutnya, dari semua Polwan yang diturunkan hari ini akan ada pembagian tugas. Antara lain, pengawasan dan pengayoman, lalulintas, patroli dan pengawalan. "Dalam konteks ini kita jadi bervariasi. Tidak membedakan kemampuan yang dimilki berdasarkan gender. Karena Polwan juga memiliki kemampuan yang sama dengan polisi pria," katanya.
Untuk yang berpakaian adat, seperti kebaya, jelasnya, lebih didasarkan kepada tugas yang dilakukan. Jika memang memungkinkan untuk berpakaian adat, maka polwan yang bersangkutan akan memakainya, seperti petugas lalu lintas di titik-titik tertentu.
"Tidak semua berpakaian adat. Karena kalau dia bertugas untuk patroli dan pengawalan kan tidak mungkin kalau pakai kebaya. Lagian, kan ini bukan hari pakaian adat. Jadi, yang penting itu bukan pakaiannya, tapi lebih menunjukan profesionalisme kinerja kepolisian," imbuhnya. [mut/nuz]
Label: polwan
Tulisan ini sengaja saya buat mennyusul pertanyaan rekan-rekan yang banyak menginginkan informasi mengenai pendaftaran Akpol. Saya pribadi memang tidak berkecimpung langsung dalam masalah seleksi anggota Polri khususnya Taruna Akpol. Namun sebagai pengasuh di Akpol saya memiliki sedikit informasi yang mungkin dapat berguna bagi rekan-rekan. Informasi ini didasarkan pada pengalaman seleksi Taruna Akpol pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebelum melanjutkan tulisan ini, saya mengajak para pembaca untuk tidak berpikiran negatif terlebih dahulu terhadap proses seleksi Taruna Akpol ini. Karena seperti pada tulisan saya sebelumnya, proses seleksi ini sendiri selalu melibatkan pihak luar (LSM, Kedokteran, Universitas, dll) sampai pada akhirnya mendapatkan standarisasi dari ISO. Sehingga prinsip bersih, transparan, dan akuntabel selalu dijunjung dengan tinggi.
Jangan mudah percaya terhadap oknum-oknum anggota khususnya apabila ada pihak yang menawarkan dapat membantu anda dalam proses seleksi untuk menjadi anggota Polri, dengan meminta sejumlah “imbalan”. Karena pada dasarnya oknum-oknum tersebut, orang bilang “bagaikan menembak di atas kuda”. Apabila calon yang ia “bantu” itu berhasil masuk (yang padahal memang dia bagus dan pantas lulus tes) maka dia akan mendapatkan imbalannya, dengan sama sekali tidak melakukan jasa apapun yang berarti. Bukankah ini artinya untung-untungan juga. Namun apabila tidak berhasil maka dia akan mengembalikan “imbalan” itu dengan berbagai alasan kenapa tidak berhasil meluluskan si calon. Masih untung bila dikembalikan, bila tidak? Bukankah sudah banyak kejadian seperti ini, kenapa kita tidak mau belajar dari pengalaman ini.
Lagian secara logika, buat apa sih orang mau berkorban puluhan hingga ratusan juta “hanya” untuk menjadi seorang polisi. Yang apabila dilihat dari standar gaji seorang lulusan perwira berpangkat Inspektur Dua hanya berkisar tiga jutaan. Apakah itu sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan. Kalau saya pribadi kok ya “ogah amat”. Akan tetapi kalau dari awal sudah memiliki niat, apabila berhasil menjadi polisi nanti akan mencari uang pengganti yang telah dikeluarkan saat dia masuk polisi, ini yang salah. Berarti orang-orang yang seperti ini tidak mencintai profesi polisi sebagai abdi dan pelayan masyarakat, yang memanfaatkan profesi polisi hanya sebagai jalan untuk memuaskan kepentingan pribadi.
Bangsa Indonesia ke depan akan semakin maju, dan Polri yang profesional akan mengawaki kehidupan berbangsa dan bernegara bersama komponen bangsa yang lain khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemeliharaan kamtibmas. Apabila dalam tubuh Polri sendiri tidak diawaki dengan pribadi yang memiliki integritas yang baik, sangat disayangkan karena itu justru akan menjadi batu sandungan.
Jalan yang terbaik untuk menghadapi pendaftaran Akpol, adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, mulai dari persiapan masalah administrasi, akademis, kesehatan, fisik hingga mental psikologi. Karena semua bidang itu yang akan diujikan dalam seleksi nantinya. Dengan memiliki kesiapan diri yang baik, tentu akan membuat kita semakin percaya diri. Kepercayaan diri yang tinggi bisa dijadikan modal awal menghadapi setiap tahapan tes yang akan dilakukan. Dalam tulisan-tulisan kedepan saya akan mencoba mengulas lebih detail tentang tahap-tahap tes yang akan dilalui dalam seleksi penerimaan Taruna Akpol. Semoga Bermanfaat.
Label: sCH00L
Dibandingkan jaksa dan hakim, posisi polisi terhitung unik sekaligus kontroversial. Kalau jaksa dan hakim, paling banter berhadapan dengan terdakwa, sejumlah saksi, dan pengunjung sidang. Tapi polisi tak hanya menghadapi pesakitan, saksi, dan pengunjung sidang. Setiap saat, mereka berhadapan langsung, bahkan berbenturan dengan masyarakat.
Ini memang karena peran dan fungsi polisi lebih kompleks. Mereka menjadi penegak hukum sekaligus pelayan dan pelindung masyarakat. Posisi ini mengharuskan polisi punya gaya dan motif berbeda. Sebagai penegak hukum, mereka mesti siap berseberangan dengan masyarakat. Namun, sebagai pelayan dan pelindung masyarakat, mereka mesti berada di dekat rakyat.
Tak gampang sesungguhnya menjadi polisi. Ke masyarakat, mereka harus bersikap ramah dan bertindak bijak. Ke penjahat, mereka harus selalu waspada. Tak jarang para reserse polisi bertugas di ambang bahaya. Nyawa atau setidaknya luka di tubuh taruhannya.
Namun, kenyataannya masyarakat menganggap fungsi polisi sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat terkontaminasi dengan kesan polisi yang membiarkan pelaku kejahatan, bahkan menjadi centeng atawa beking. Sudah banyak kasus yang menunjukkan fenomena ini.
Misalnya, kasus penyerangan kantor majalah Tempo oleh segerombolan orang yang mengaku suruhan Tomy Winata. Sudah kejadian ini dibiarkan saja oleh polisi yang ada di tempat kejadian perkara, pelaku kasus itu pun berani sesumbar bahwa polisi sudah �di tangannya� dan sejumlah sarana kepolisian telah dibayarnya.
Berbagai perkara pidana juga acap �diobyekkan�, sehingga kepolisian dicap telah menjadi lembaga keuangan nonbank. Beberapa warga remaja yang tersangkut narkotik, misalnya, acap keluar-masuk sel tahanan polisi, setelah membayar sejumlah uang. Sementara itu maling ayam yang tak punya uang tetap disel, bahkan divonis berat oleh hakim. Tapi, koruptor ataupun penjahat kerah putih, karena mampu membayar, tak sampai ditahan, bahkan kasusnya bisa dimusyawarahkan.
Di jalanan, polisi identik pula dengan istilah �86� alias damai. Para pelanggar aturan lalu lintas bisa tak usah repot-repot ke pengadilan, kalau sudah menyelipkan uang ke polisi.
Bahkan sejumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) beberapa waktu lalu menghasilkan skripsi tentang korupsi di kepolisian. Korupsi disebutkan telah melembaga di segala lini dan tahapan tugas polisi. Di DPR pun dilontarkan adanya permainan uang untuk memuluskan promosi pangkat dan jabatan polisi.
Sayang, skripsi itu baru melingkupi serba-serbi korupsi di jajaran bawah kepolisian. Paling banter kasus itu terjadi di tingkat kantor Kepolisian Sektor atau Kepolisian Resor, yang suka menerima bantuan bahan dan peralatan dari pengusaha tertentu. Korupsi di jajaran atas, yang lebih dahsyat, tak terungkap.
Toh, setiap waktu pula upaya kepolisian untuk mendongkrak citra positif selalu berbalapan dengan cemooh masyarakat. Di Tangerang, pernah seorang sopir truk melempari lembaran rupiah yang telah diludahi dengan dahak ke arah polisi lalu lintas. Di Bandung, pernah pula beberapa orang berdemonstrasi dengan menyelipkan uang kertas ke tangan patung polisi di kantor kepolisian.
Mestinya pelbagai kejadian buruk itu bisa berkurang, apalagi polisi sudah dilepaskan dari TNI. Aneka masalah penting dalam proses korupsi di kepolisian juga berkali-kali dibedah oleh mahasiswa PTIK, yang notabene polisi juga. Di masa transparansi, akuntabilitas, dan transisi demokrasi seperti sekarang ini, jajaran kepolisian yang dipimpin Jenderal Polisi Da’i Bachtiar dituntut untuk bisa membersihkan masalah korupsi tersebut.
Bagaimanapun polisi yang benar-benar sipil dan profesional amat diharapkan. Di banyak film di televisi, entah The Hocker, Grazy Harry Fox, Charlie’s Angels, ataupun Chips, Hunter, dan Hammer, polisi bisa membuktikan kepiawaiannya sekaligus sikap familiernya kepada warga. Bahkan polisi-polisi dalam film itu hanya berpangkat sersan. Lebih lagi keuletan detektif Sherlock Holmes dan Hercule Poirot dalam cerita novel.
Kalau korupsi bisa dikurangi, niscaya sebagian besar polisi bisa menjalankan tugas sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat yang baik. Bukankah dalam penanganan kasus pengeboman di Bali dan Hotel JW Marriott, kepolisian bisa menunjukkan kredit positif? Demikian pula dalam kasus pembobolan Bank BNI.
Label: sCH00L